Reuters - Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa yaitu merancang sebuah rencana induk keamanan cyber setelah gelombang serangan hacking terhadap lembaga-lembaga global dan perusahaan tetapi beberapa negara Asia lainnya tampaknya tidak memiliki cetak biru untuk mengatasi ancaman.
Indonesia, sebuah negara G20 tumbuh dengan pesat, memperingatkan bahwa hacker bisa menyebabkan kerusakan serius pada lembaga-lembaganya.
Badan-badan industri Internet dan pakar keamanan di Asia mengatakan sifat tanpa batas dari internet menyerukan respon kebijakan terkoordinasi internasional.
serangan cyber terbaru tentang perusahaan multinasional dan institusi, dari Google dan Citigroup ke Dana Moneter Internasional, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah dan sektor swasta tidak siap untuk mengalahkan hacker.
Target profil tinggi terakhir website Senat AS, yang hack selama akhir pekan.
"Setiap hari, tidak setiap bulan, tetapi setiap hari, kita mendapatkan serangan hacker 1,2 juta di Indonesia, baik dari dalam negeri dan luar," ujar Gatot Dewa Broto, komunikasi Indonesia dan juru bicara informasi pelayanan.
"Jika kita tidak memperbaiki (kemampuan kami) kami bisa menghadapi kemungkinan runtuhnya institusi publik dan komersial."
Di Seoul, satuan tugas pemerintah yang besar bekerja pada taktik untuk mengatasi ancaman, dan pejabat mengatakan Selasa mereka akan mengalokasikan uang ekstra dan tenaga untuk menguatkan perlindungan terhadap instalasi ekonomi dan industri nasional.
Korea Selatan, secara teknis masih berperang dengan Korea Utara, adalah karena rentan terhadap penetrasi internet yang tinggi dan sebagai sasaran tertutup kemungkinan saingan, kata para pejabat.
"Memastikan keamanan cyber bukan lagi pilihan masalah tetapi merupakan isu prioritas utama bahwa dampak keamanan nasional," kata seorang pejabat di pengawas komunikasi bangsa. Pejabat itu meminta anonimitas karena ia tidak berwenang berbicara kepada media.
Awal bulan ini, raksasa Internet Google menunjuk jari pada hacker Cina untuk suatu usaha untuk mengakses account Gmail dari berbagai macam aktivis hak, pejabat dan lain-lain.
Pemerintah China telah membantah keterlibatan, dan mengatakan juga merupakan korban dari hacking internasional.
"China juga telah berkali-kali menegaskan bahwa kita bersedia untuk membuka pertukaran dan kerjasama dengan komunitas internasional tentang keamanan Internet," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Hong Lei pada hari Selasa.
Hiburan raksasa Sony mengalami kerusakan reputasi serius setelah hacker mengakses rincian jutaan pengguna PlayStation, sementara Lockheed Martin dan Citi juga melaporkan mencoba untuk mencuri data.
Sebuah pemerintahan nasional namun kemungkinan besar penyebabnya dalam serangan di IMF, para ahli mengatakan, mengingat kompleksitas serangan dan target yang diinginkan rahasia organisasi.
Di Filipina, upaya untuk undang-undang menentang ancaman cyber telah kandas karena kurangnya urgensi, kata Trish Abejo, kepala staf kepala pemerintah Komisi Informasi dan Komunikasi Teknologi.
"Kami sangat terbatas undang-undang jadi kita mendorong untuk sebuah RUU anti-kejahatan cyber di Kongres (parlemen), tetapi telah tidur di sana dan bukan prioritas diberikan karena kedengarannya sangat teknis," kata Abejo.
Persepsi bahwa keamanan informasi merupakan masalah teknis, bukan sebagai satu operasional atau strategis, telah sampai saat ini berarti masalah ini belum menjadi prioritas pemerintah atau perusahaan.
"Apa itu artinya tingkat eksekutif tidak mendapatkan visibilitas dari masalah nyata dan mereka adalah orang-orang yang memiliki risiko," kata Tim Scully, kepala keamanan cyber untuk BAE Systems Australia.
"Pasti perlu global, jika tidak pendekatan, regional untuk cyber keamanan."
Koordinasikan KEBIJAKAN DIBUTUHKAN
Atas teknologi informasi birokrat India, R. Chandrasekhar, mengatakan kerja sama tingkat tinggi antara negara-negara yang dibutuhkan.
"Pemerintah untuk kontak pemerintah sana ... (tapi) di tingkat menengah," katanya. "Upaya terpadu diperlukan. Kami belum melihat munculnya mekanisme organisasi yang jelas."
jaringan komputer's India telah sering diserang, dengan hacker yang diduga berasal dari Cina dan Pakistan .
Seorang juru bicara untuk Australia Jaksa Agung Robert McClelland mengatakan keamanan cyber akan menjadi isu utama pada pertemuan pengacara-jenderal dari Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Selandia Baru di Sydney bulan depan.
"Keamanan Cyber adalah masalah internasional yang membutuhkan respon dikoordinasikan oleh semua bangsa," kata jurubicara itu.
Para pemimpin dunia harus menempatkan keamanan cyber dalam agenda di forum seperti G20 dan mendesak "gerak lambat" bangsa untuk mengambil sikap terhadap hacking, co-pendiri tubuh industri global kata.
Peter Coroneos, co-pendiri Internet Internasional Asosiasi Industri dan kepala badan industri di Australia, kata kepemimpinan tersebut dengan kekuatan besar dapat mendukung dan mempercepat upaya industri dini untuk mengadopsi pengamanan global anti-hacking.
"Mendapatkan masalah ini diangkat ke tingkat seperti G20 akan menjadi cara yang baik untuk mempromosikan keterlibatan dengan ekonomi yang mungkin bergerak sedikit lebih lambat," kata Coroneos.
Seorang pejabat Jepang juga mengatakan afiliasi organisasi pemerintah di Jepang telah berhasil mengusir serangan cyber besar, tetapi menambahkan ini ada alasan untuk berpuas diri.
"Daripada pemerintah, perusahaan swasta dan lembaga penelitian tampaknya akan mengambil inisiatif," tambah Eto Masashi, peneliti senior di Japan National Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Andrew Forrest, chief executive penambang bijih besi terbesar ketiga di Australia, Fortescue Metals Group Ltd, mengatakan cyber hacking oleh negara menjadi perhatian utama bagi perusahaan sumberdaya.
"Pemerintah untuk spionase bisnis saya pikir di bawah ikat pinggang, dan saya pikir semua pemerintah harus menghentikannya," kata Forrest wartawan di parlemen Australia pada Selasa.
(Pelaporan oleh biro Reuters)
thanks for your comment...!
visit my blog back for more informatin about IT and Security EmoticonEmoticon